Language

Sabtu, 15 September 2012

Tak Ada Yang Abadi

Hanya menunggu kala itu tiba
Sebuah realita,
Kan segera terungkap
Dalam sepenggal cerita
Tentang alur, harapan hidup, anak manusia…

Hanya menunggu kala itu tiba
Haru perpisahan pun segera dikata
Mengukir kisah dalam kehidupan
Yang kau buat jadi satu kenangan…

Hanya menunggu kala itu tiba
Senyum tangis terbang bersama udara
Membawa kebersaman yang dulu tercipta
Bias mentari, tak lagi kita rasa bersama…

Hanya menunggu kala itu tiba
Semua kan pasti kembali,
Di bibir pemiliknya
Meski perlahan, namun penuh kepastian...

Wahai anak manusia,
Masihkah kau mengerti akan semua
Tentang kebesaran dan keagungan-Nya
Tentang semua yang hanya titipan-Nya…

Wahai anak manusia,
Apa yang pantas engkau banggakan
Selain kemampuan dan keimanan kita
Kesabaran, dan bukan siapa atau bagaimana kita…

Semua tak ada yang abadi,
Karena semua yang kita miliki
Semata kan pasti segera kembali
Hanya menunggu, kapan Ia menghendaki…

Semua tak ada yang abadi,
Siang selalu berganti malam
Hari demi hari kan menjadi tahun

Semua tak ada yang abadi,
Putih takkan selamanya berharap putih
Dan hitam, tak selamanya menjadi pudar

Semua tak ada yang abadi,
Meski pahit dan kita membenci
Perpisahan pasti kan kita lalui…
Jangan engkau menangisi
Jangan engkau meyesali
Namun semua yang terjadi
Bagaimana kita memahami…
Tak ada yang abadi
Tak ada kekekalan
Tak ada yang abadi
Hanya hidup dan kematian…
Tak ada yang abadi…